Minggu, 14 April 2013

BELAJAR KESUKSESAN DARI MERRY RIANA

 

clip_image002

Membaca buku biografi Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar, kita banyak belajar banyak hal. Ternyata dalam banyak hal, kita belum memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita.

Berbagai kesuksesan telah dicapai Merry Riana

Melunasi utang pendidikan

Selama kuliah di Singapura, Merry Riana meminjam uang ke DBS (Development Bank of Singapura). Sebuah bank yang melayani pinjaman pendidikan bagi mahasiswa yang kuliah di sana. Sebenarnya utang tersebut, sesuai kebijakan pemerintah Singapura, dapat dicicil melalui pemotongan gaji, atau pelunasan yang ditunda sampai setahun tanpa bunga. Tetapi bagi Merry Riana, waktu itu ketika uang sudah terkumpul tidak ada alasan untuk menunda pembayaran. Satu beban terlepas sudah.

President Star Club

Star Club adalah simbol standar pencapaian hasil yang dibentuk oleh industri produk finansial untuk memberi penghargaan yang pada para sales yang mencetak prestasi. Pada tahun 2004 Merry Riana menjadi President Star Club dengan penghasilan tetap yang didapat sudah mencapai satu miliar rupiah lebih per tahun. Dia menjadi seorang President termuda pada usia 24 tahun. Satu sejarah baru bagi Star Club. Ketika ditanya apa strategi yang dilakukannya selama ini. Marry Riana menjawab, bahwa dia melakukannya dengan bekerja empat belas jam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dua puluh presentasi sehari, dan berbagai trik ringan. Tapi yang terpenting adalah fokus pada resolusi untuk dapat mencapai kebebasan finansial sebelum berusia tiga puluh.

Mendirikan Organisasi

Pada usia yang masih muda, pada tahun 2004, Merry Riana mendirikan organisasi yang diberi nama Merry Riana Organization. Organisasi ini berlandaskan pada tiga prinsip yaitu love, trust and respect. Love, mengartikan bahwa segala hal yang dilakukan bermuara pada cinta kasih. Trust, yang mengartikan bahwa segala pekerjaan yang dilakukan membutuhkan kepercayaan satu sama lain, termasuk dari konsumen. Respect, mengartikn bahwa kerja sama dalam organisasi didasarkan pada perasaan saling menghormati.

Mencapai 1 juta dolar

Pada tahun 2006, Merry Riana dinobatkan sebagai profesional termuda dengan penghasilan besar di Singapura. Harian The Sunday Times, koran nomor satu di Singapura, memuat artikel tentang dirinya sebanyak setengah halaman dengan judul besar,”She’s made her first million at just age 26.” Harian The Straits Times menulis artikel tentangya dengan judul, “Millionaire with a heart.”

Di samping sebagai miliarder muda maupun pengusaha sukses, Merry Riana juga dikenal sebagai penulis buku terlaris, motivator wanita nomor 1, memenangi berbagai penghargaaan, selebriti muda, artis muda dan juga aktivis sosial.

Kunci-Kunci Kesuksesan Merry Riana

Siapa pun berhak untuk sukses

Ada orang yang secara lantang menunjukkan bahwa dirinya benar-benar ingin sukses. Ada yang berharap bisa sukses. Ada yang berpikir, bisa sukses yang syukur. Apapun itu, untuk menjadi sukses membutuhkan berbagai syarat, seperti kerja sama, komitmen, kesungguhan, kegigihan, ketekunan, dan tekad.

Jangan pernah takut gagal

Banyak gagal, banyak belajar. Tapi coba dan coba terus. Jangan patah semangat. Yang penting kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Dari setiap kegagalan kita harus bisa mengambil pelajaran yang kemudian menjadi petunjuk bagi langkah-langkah selanjutnya.

Seberapa penting arti uang?

Bekerja untuk mendapatkan uang yang cukup bagi kehidupan, akan membuat hidup menjadi lebih berkualitas. Uang dicari untuk lebih menyempurnakan sisi-sisi lain dalam kehidupan.

Berusahalah menjadi berbeda

Keluar dari kotak, itu prinsip yang harus dipegang. Untuk bisa lebih baik daripada mayoritas orang, kita harus bekerja lebih keras dengan cara-cara yang fokus menuju sukses.

Jeli mengamati konsep kerja Anda

Ada perumpamaan tentang sapi dan kuda. Sapi bekerja sangat keras. Membajak sawah, mengangkut beban, dan akhirnya akan dipotong. Sedangkan kuda, masih ada kemungkinan dihargai lebih. Kuda pacuan memperlihatkan nilai dirinya yang lebih dengan mempertunjukkan ketangguhan dan kelebihan dirinya. Dia bisa dihargai dan dielu-elukan ketika memenangkan kejuaraan.

Menghargai proses, dan lihat hasilnya!

Ketekunan melewati proses dan kesabaran mampu mengalahkan ambisi besar dengan modal besar sekalipun. Jangan menciptakan batu sandungan sendiri dengan putus asa, ragu pada hasil yang dicapai, atau merasa tidak mampu bersaing. Kerjakan segala sesuatunya dengan sungguh-sungguh, disiplin, dan tekun.

Kebebasan finansial, visi yang jelas

Berpikirlah melakukan usaha dengan konsep generator-pendapatan atau income-generator. Yaitu suatu usaha yang bisa memberikan kita pendapatan terus-menerus, tanpa membanting tulang sejauh kita membutuhkan. Yang diperlukn adalah, kita membangun dulu usaha itu dengan kerja keras, untuk kemudian mencicipi hasinya dalam jangka waktu panjang. Misalnya dari keuntungan bisinis, uang sewa properti, royalti hak cipta, waralaba, sales asuransi, dan sebagainya.

Disiplin, sebuah keharusan

Kita adalah sosok yang sangat mudah memberi kelonggaran pada diri sendiri. Dalam keadaan letih, putus asa dan mulai kehilangan percaya diri, disiplin mudah sekali menjadi kendur. Dalam keadaan beruntung, disiplin lebih mudah lagi kendur.

Miliki passion!

Banyak yang menyukai suatu bidang pekerjaan tapi tidak cukup mempunyai passion yang kuat untuk menekuni segenap prosesnya. Passion membuat kita tidak mudah jatuh ketika pekerjaan yang kita lakukan belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Peka pada peluang

Peluang seringkali menghampiri tanpa rupa yang jelas. Dia datang hanya dengan sentuhan halus dan memberikan isyarat yang tersembunyi. Kepekaan kitalah yang kemudian diharapkan mampu mengendusnya, untuk kemudian menyibakkan tabirnya menjadi sesuatu yang jelas.

Berhemat dan menabung

Sebuah kenikmatan memiliki kebebasan finansial sambil terus menjalankan kehidupan sederhana. Kemapanan semata-mata adalah sebentuk cara untuk mendukung ketentraman hidup kita dan bukannya untuk mengubah kita menjadi manusia yang berfoya-foya.

Kekuatan iman

Iman yang teguh merupakan tongkat dan lentera yang sangat berpengaruh dalam kelancaran langkah-langkah kita. Siapa pun kita, kepercayaan apa pun yang kita anut, sertakanlah Tuhan sebagai bagian atau partner kerja kita. Hidupkan rasa syukur dalam setiap pencapaian kecil dan berharaplah itu akan merujuk pada kesempatan besar.

Begitulah Merry Riana, yang terlahir dari keluarga dengan ekonomi yang sederhana. Tidak ada rencana untuk melanjutkan kuliah di luar negeri, karena kekuatan ekonomi orang tuanya hanya cukup untuk mengkuliahkannya di dalam negeri.

Tetapi karena keadaan, dia harus meninggalkan Indonesia dan memilih sekolah di Singapura. Di sana jelas bahwa uang yang dibawanya tak banyak berarti banyak. Mie instan dan roti tawar yang menemani makannya dalam keseharian. Dan karena malunya, roti tawar yang sebagai pengganti ke kantin saat kuliah, dinikmatinya di dalam WC. Beli air mineral pun tak mampu, sehingga keran air menjadi penggantinya.

Selama kuliah, dia sempat bekerja sebagai pembagi brosur maupun menjadi pelayan. Merry Riana juga pernah oleh bisnis multilevel marketing atau MLM. Akibatnya ia kehilangan 200 dolar, uang yang dikumpulkan melalui kerja keras hilang dalam sekejab. Gagal bisnis Tianshi, gagal dalam bisnis saham dan berbagai kegagalan lain pernah dialaminya.

Setelah lulus kuliah, ketimbang bekerja di perusahaan yang mapan malah memilih wirausaha. Akhirnya dia memilih menjadi sales. Dari mencari calon konsumen melalui telepon, datang ke rumah-rumah, menemui bekas dosennya, sampai menawarkan asuransi di jalanan, halte bus, stasiun kereta api pun telah dilakoninya.

Dengan perjuangan yang begitu keras, akhirnya Merry Riana berhasil meraih 1 juta dolar. Fantastis sekali.

Jumat, 12 April 2013

Belajar Kehidupan dari Budaya Jawa : The Seven Habits of Highly Effective People Versi Semar dan Pandawa

clip_image001

Stephen R. Covey adalah seorang penulis terkenal dengan buku-bukunya seperti Principle Centered Leadership, First Thing First, The 8th Habit From Effectiveness to Greatness, dan buku terbarunya The 3rd Alternative. Salah satu bukunya yang banyak menginspirasi The 7 Habits of Highly Effective People, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, oleh Pitoyo Amrih diramu dan dikemas kembali menjadi 7 kebiasaan versi Semar dan Pandawa secara lebih dekat, jelas, lengkap kontekstual dan mudah dimengerti.

Jika ingin lebih memahami apa yang dituliskan oleh Pitoyo Amrih ini, sebenarnya kita perlu membaca terlebih dulu buku 7 kebiasaan dari Covey.

Baiklah kita ulas sedikit tentang 7 kebiasaan yang dimaksud oleh Covey, yaitu :

Kemenangan pribadi atau kemandirian

Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif

Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran

Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama

Kemenangan publik atau Interdependensi

Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang

Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti

Kebiasaan 6: Sinergi

Pembaharuan diri

Kebiasaan 7: Asahlah gergaji

Pada dasarnya kontinum kematangan dari ketergantungan (dependence) ke arah tidak tergantung (independence) sampai akhirnya sampai pada tahap kesalingtegantungan (interdependence) dapat dilampau dengan menerapkan 7 kebiasaan tersebut di atas. Tidak mungkin kesalingketergantungan tercipta manakalah pribadi-pribadi yang terlibat saling melakukan ketergantungan. Malah yang terjadi komunikasi yang saling bingung, tidak punya patokan.

clip_image003

Model proaktif telah dicontohkan oleh Semar ketika mengamati pertarungan seorang ksatria sakti, bernama Bambang Penyukilan. Ksatria ini sesumbar bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menandinginya di wilayah utara dunia wayang. Kesombongannya ini, membuat ksatria lain panas, yang bernama Bambang Sukati. Pas banget, ksatria kedua inipun mempunyai watak tinggi hati, selalu memandang rendah orang lain.

Pertarungan keduanya pun tak dapat dihindarkan, sampai berdarah-darah, luka parah tetapi tidak ada yang mau kalah. Meskipun kenyataan keduanya tidak terlihat akan ada yang menang, karena keadaan keduanya sama-sama tidak karuan. Bisa saja Semar sekedar lewat atau tidak mau ambil pusing dengan pertarungan tersebut. Tetapi ternyata Semar memilih untuk datang dan berusaha mengingatkan keduanya bahwa tidak ada gunanya membuktikan siapa nanti yang lebih unggul.

Untuk kebiasaan kedua, mulailah dari akhir dalam pikiran, kita bisa belajar pada Yudistira. Banyak yang memandang Yudistira adalah seorang yang lemah, mudah dipengaruhi, dan tidak biasa mengatakan tidak pada orang lain. Hal ini tampak pada berbagai keputusannya untuk menerima rencana Sengkuni untuk mengadakan acara silaturahmi antara Kurawa dan Pandawa, yang dikenal dengan lakon Bale Sagalagala.

Yudistira punya misi bahwa meski tahta kerajaan Hastinapura adalah haknya, tetapi dia menganggap tidak mungkin memimpin dengan baik seorang diri dengan baik. Dia ingin membagi tahtanya dengan saudaranya, para Kurawa tanpa ada kekerasan dan pertumpahan darah.

Untuk mencapai kebiasaan ketig, yaitu mendahulukan yang utama, kita bisa belajar dari manajemen Kresna. Kresna adalah seorang diplomat ulung dalam menjalin persahabatan antar negeri di dunia wayang. Kresna selalu berusaha menjalin kesalingpercayaan, sehingga siapa pun orangnya, meskipun di pihak Kurawa, tetap menaruh kepercayaan padanya. Kresna mengatakan jika peperangan antara Pandawa dan Kurawa terjadi, maka peperangan itu adalah peperangan keduanya bukan peperangan Kresna. Demikian juga, jika Kresna terlibat langsung maka dapat dipastikan peperangan tersebut tidak akan seimbang. Dalam perang Baratayudha, kita dapat melihat Kresna posisinya hanya sebagai penasihat bagi Pandawa.

Ada yang menganggap, bahwa apa yang terjadi pada Pandawa selama tiga belas tahun masa pembuangannya di negeri Amarta adalah sebuah kondisi kalah-menang. Sebenarnya apa yang terjadi di saat itu adalah masa para Pandawa mengasah kemampuannya. Pada saat itu, Pandawa banyak bertemu dengan resi-resi hebat yang banyak mengajarkan ilmu kautaman maupun ilmu kanuragan. Demikian juga, khususnya pada setahun terakhir Pandawa berbaur dengan rakyat jelata. Saat itulah Pandawa banyak belajar bagaimana memimpin dan mengurus rakyat dalam sebuah negeri.

Belajar kebiasaan kelima yaitu berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti dapat melalui berbagai sikap Bima dan Arjuna.

Ketika Pandawa kalah dalam permainan permainan dadu dan harus menjalani pengasingan selama tiga belas tahun ditambah dengan sikap kurang ajar Dursasana terhadap Drupadi, Bima dan Arjuna, terlihat patuh terhadap tanda yang diberikan Yudistira untuk menahan diri.

Bima dan Arjuna, dalam pengembaraannya, akhirnya memisahkan diri dari Yudistira, Drupadi, Nakula, dan Sadewa. Tindakan ini bukan sebagai wujud kekecewaan terhadap Yudistira. Kepergian keduanya semata-mata demi kepentingan Pandawa agar pada masa pengasingan tersebut tidak ada yang mengenal mereka sebagai keluarga Pandawa. Sesuai dengan kesepakatan dalam permainan, jika ada orang yang mengenal mereka sebagai Pandawa, dan Kurawa mendengarnya maka para Pandawa harus mengulangi lagi masa pengasingannya dari awal.

Kebersamaan yang dijalin dalam persaudaraan Pandawa merupakan pembelajaran untuk memahami sinergi. Para anggota Pandawa dalam banyak hal mempunyai banyak perbedaan, seperti pada wujud fisik maupun wataknya. Yudistira dengan postur badan yang sedang dan banyak menundukkan kepala bila bertemu orang lain sangat berbeda dengan Bima yang tinggi besar, berotot, dan sorot matanya tajam. Beda lagi dengan Arjuna, yang mempunyai sorot mata anggun dan wajahnya sangat tampan. Pandawa menyadari betul bahwa kekuatan mereka justru terletak perbedaan di antara mereka.

Sebagai kebiasaan terakhir yaitu asahlah gergaji, kita bisa belajar dari watak ksatria yang selalu diasah oleh Pandawa. Para Pandawa ini terus belajar, memperbaharu diri, ...”bahkan belajar dari seorang pembohong sekalipun”, begitu kata Yudistira. Arjuna dan Bima pun selama pengembaraannya selalu belajar ilmu kautaman dari para resi maupun dari para dewa. Apa yang dilakukan mereka adalah sebuah kegiatan “mengasah gergaji” baik dari dimensi fisik, mental, maupun spiritual.

Sumber gambar :

Pandawa : http://pandawayudhistira.blogspot.com/2010/04/story-of-five-pandavas_30.html

Diagram kontinum kematangan : http://kartiksubbarao.com/open-source-and-interdependent-it

Kamis, 11 April 2013

Memahami Tangis Balita


clip_image002
Sumber gambar : http://olalababies.files.wordpress.com/2013/03/tangisan-bayi1.jpg?w=300&h=166
Mempunyai balita yang selalu menangis..atau katakan sering menangis. Tangisan balita tersebut sering membuat orang tua stress atau setidaknya marah-marah. Bahkan mungkin ada yang sengaja “cuek” atau pasrah dengan membiarkan menangis sampai berhenti sendiri.
Penyebab umum tangis balita adalah ketidaknyamanan, misalnya karena merasa lapar, kedinginan atau mengalami kesakitan.
Ada sebuah cerita kecil, pada malam hari ada bayi yang menangis. Dirayu dengan segala macam tidak mau. Akhirnya ada seorang tetangga, iseng-iseng memeriksa seluruh tubuh bayi tersebut. Ternyata ada seekor semut yang menggigit paha bayi tersebut. Setelah dibuang dan diobati, bayi tersebut pun tidur dengan nyaman.
Pelajaran yang didapat dari cerita tersebut adalah bahwa bayi atau balita pun punya masalah. Ketika kita menanganinya tidak tepat, maka apa yang kita lakukan pun tidak membuahkan hasil. Jadi bagi orang tua tidak usah terlalu panik atau mengatakan bayinya selalu rewel.
Menangis adalah satu-satunya cara (menurut balita) untuk menyampaikan maksud dan keinginannya. Sering kali ditemukan seorang ibu yang berkata dengan keras,”Ibu gak ngerti kalau kamu gak ngomong!” Mungkin benar jika anak yang dihadapinya sudah berusia 3 atau 4 tahun. Tetapi ketika anak tersebut tidak mau ngomong bukan berarti kita harus marah atau teriak-teriak. Seringkali anak ketakutan kalau permintaannya tidak dipenuhi bahkan dimarahi.
Sering kita mengalami ketika membawa anak yang berusia 3 -5 tahun ikut belanja, seringkali tidak mau pulang, ditanya tidak menjawab, bahkan akhirnya mengamuk. Tentunya sangat merepotkan apalagi jika kita tipenya mudah risih dengan tatapan dari penjual atau pembeli yang lain. Cobalah sekali-kali perhatikan raut muka dan tatapan anak tersebut, ketika sedang berjalan kita. Ada kalanya kita berjalan cepat atau menutupi pandangan anak, ketika kita melewati tempat yang menarik bagi anak, misalnya rak tempat dijualnya berbagai mainan. Oh, berarti anak tersebut sempat melihat mainan yang menarik hatinya. Jika kita berkenan membelikan, ya langsung kembali ke tempat tersebut tanpa perlu marah-marah memaksa anak pulang. Intinya peka dengan apa yang diinginkan anak.
Mengamati perilaku dan menebak keinginan anak kita sebagai kunci untuk memahami balita kita
Agar balita kita mau mengerti keinginan orang tuanya, maka kita juga harus mau mengerti apa keinginan mereka. Ciptakan komunikasi yang hangat, misalnya dengan memberikan sentuhan, bersenandung kecil, atau bahkan ajarkan balita untuk mencium kita. Dengan mencium kita diharapkan mereka lebih dekat dengan lebih memahami bau yang khas keluar dari tubuh kita. Kelihatan aneh ya?
Dalam buku 20 Langkah Menghentikan Tangis Anak yang dituliskan oleh Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi (terjemahan), mengutip nasehat dari Malik bin Nabi, yaitu “ Jika kamu selalu mengabulkan permintaannya karena ia menangis, maka sungguh amat jelek didikanmu kepadanya. Jika kamu melakukannya berarti kamu telah mengajarinya bahwa tangisan adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu dalam kehidupan ini. Kemudian dia akan tumbuh besar bersamaan dengan berlalunya waktu. Dan pada suatu ketika dia akan pergi ke gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sambil menangis untuk menuntut haknya yang hilang di medan perang.”
Dari kata-kata tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ketika tangis balita sebagai satu-satunya cara agar segala keinginannya tercapai maka bukan berarti kita haru selalu memenuhi segala keinginan anak-anak kita. Bahasa sekarang adalah gak usah galau ketika anak-anak atau balita kita menangis.
Kita hanya perlu beberapa strategi agar balita kita menjadi lebih bijak (bukan hanya kita saja yang harus bijak tentunya). Bentakan-bentakan hanya membuat balita atau anak-anak kita diam sesaat. Selanjutnya bisa saja anak-anak kita tidak mau menangis lagi..merasa putus asa yang berakibat mereka menjadi pribadi yang tidak mau terbuka pada orang tuanya. Atau sebaliknya mereka bisa menjadi pribadi yang lebih kasar atau kehilangan rasa hormat kepada orang tuanya.
Ada 20 langkah menghentikan tangis balita atau anak kita, yang dijelaskan dalam buku karangan Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi, sebagai berikut :
1. Tolong, gunakan kata-kata bijak
2. Pujilah jika dia berperilaku baik
3. Jus air mata
4. Ajarilah anak tentang frekuensi suara
5. Mengalihkan perhatian dengan cara yang cerdik
6. Ulangi dan mintalah yang sopan
7. Tinggalkan sejenak
8. Kamar kemarahan
9. Ini foto saat kamu menangis
10. Tiga cara jitu
11. Terapi uang
12. Mengajarkan cara marah
13. Tiga menit untuk menangis
14. Berikan batasan waktu
15. Bergurau dan memeluk
16. Pesta tangis keluarga
17. Solusi tengah
18. Analisislah penyebab tangisan
19. Anak Anda menangis di depan umum
20. Anakku, belajarlah dengan baik
Semoga tulisan ini bermanfaat.