Sumber gambar : http://olalababies.files.wordpress.com/2013/03/tangisan-bayi1.jpg?w=300&h=166
Mempunyai balita yang selalu menangis..atau katakan sering menangis. Tangisan balita tersebut sering membuat orang tua stress atau setidaknya marah-marah. Bahkan mungkin ada yang sengaja “cuek” atau pasrah dengan membiarkan menangis sampai berhenti sendiri.
Penyebab umum tangis balita adalah ketidaknyamanan, misalnya karena merasa lapar, kedinginan atau mengalami kesakitan.
Ada sebuah cerita kecil, pada malam hari ada bayi yang menangis. Dirayu dengan segala macam tidak mau. Akhirnya ada seorang tetangga, iseng-iseng memeriksa seluruh tubuh bayi tersebut. Ternyata ada seekor semut yang menggigit paha bayi tersebut. Setelah dibuang dan diobati, bayi tersebut pun tidur dengan nyaman.
Pelajaran yang didapat dari cerita tersebut adalah bahwa bayi atau balita pun punya masalah. Ketika kita menanganinya tidak tepat, maka apa yang kita lakukan pun tidak membuahkan hasil. Jadi bagi orang tua tidak usah terlalu panik atau mengatakan bayinya selalu rewel.
Menangis adalah satu-satunya cara (menurut balita) untuk menyampaikan maksud dan keinginannya. Sering kali ditemukan seorang ibu yang berkata dengan keras,”Ibu gak ngerti kalau kamu gak ngomong!” Mungkin benar jika anak yang dihadapinya sudah berusia 3 atau 4 tahun. Tetapi ketika anak tersebut tidak mau ngomong bukan berarti kita harus marah atau teriak-teriak. Seringkali anak ketakutan kalau permintaannya tidak dipenuhi bahkan dimarahi.
Sering kita mengalami ketika membawa anak yang berusia 3 -5 tahun ikut belanja, seringkali tidak mau pulang, ditanya tidak menjawab, bahkan akhirnya mengamuk. Tentunya sangat merepotkan apalagi jika kita tipenya mudah risih dengan tatapan dari penjual atau pembeli yang lain. Cobalah sekali-kali perhatikan raut muka dan tatapan anak tersebut, ketika sedang berjalan kita. Ada kalanya kita berjalan cepat atau menutupi pandangan anak, ketika kita melewati tempat yang menarik bagi anak, misalnya rak tempat dijualnya berbagai mainan. Oh, berarti anak tersebut sempat melihat mainan yang menarik hatinya. Jika kita berkenan membelikan, ya langsung kembali ke tempat tersebut tanpa perlu marah-marah memaksa anak pulang. Intinya peka dengan apa yang diinginkan anak.
Mengamati perilaku dan menebak keinginan anak kita sebagai kunci untuk memahami balita kita
Agar balita kita mau mengerti keinginan orang tuanya, maka kita juga harus mau mengerti apa keinginan mereka. Ciptakan komunikasi yang hangat, misalnya dengan memberikan sentuhan, bersenandung kecil, atau bahkan ajarkan balita untuk mencium kita. Dengan mencium kita diharapkan mereka lebih dekat dengan lebih memahami bau yang khas keluar dari tubuh kita. Kelihatan aneh ya?Dalam buku 20 Langkah Menghentikan Tangis Anak yang dituliskan oleh Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi (terjemahan), mengutip nasehat dari Malik bin Nabi, yaitu “ Jika kamu selalu mengabulkan permintaannya karena ia menangis, maka sungguh amat jelek didikanmu kepadanya. Jika kamu melakukannya berarti kamu telah mengajarinya bahwa tangisan adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan sesuatu dalam kehidupan ini. Kemudian dia akan tumbuh besar bersamaan dengan berlalunya waktu. Dan pada suatu ketika dia akan pergi ke gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sambil menangis untuk menuntut haknya yang hilang di medan perang.”
Dari kata-kata tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ketika tangis balita sebagai satu-satunya cara agar segala keinginannya tercapai maka bukan berarti kita haru selalu memenuhi segala keinginan anak-anak kita. Bahasa sekarang adalah gak usah galau ketika anak-anak atau balita kita menangis.
Kita hanya perlu beberapa strategi agar balita kita menjadi lebih bijak (bukan hanya kita saja yang harus bijak tentunya). Bentakan-bentakan hanya membuat balita atau anak-anak kita diam sesaat. Selanjutnya bisa saja anak-anak kita tidak mau menangis lagi..merasa putus asa yang berakibat mereka menjadi pribadi yang tidak mau terbuka pada orang tuanya. Atau sebaliknya mereka bisa menjadi pribadi yang lebih kasar atau kehilangan rasa hormat kepada orang tuanya.
Ada 20 langkah menghentikan tangis balita atau anak kita, yang dijelaskan dalam buku karangan Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi, sebagai berikut :
1. Tolong, gunakan kata-kata bijak
2. Pujilah jika dia berperilaku baik
3. Jus air mata
4. Ajarilah anak tentang frekuensi suara
5. Mengalihkan perhatian dengan cara yang cerdik
6. Ulangi dan mintalah yang sopan
7. Tinggalkan sejenak
8. Kamar kemarahan
9. Ini foto saat kamu menangis
10. Tiga cara jitu
11. Terapi uang
12. Mengajarkan cara marah
13. Tiga menit untuk menangis
14. Berikan batasan waktu
15. Bergurau dan memeluk
16. Pesta tangis keluarga
17. Solusi tengah
18. Analisislah penyebab tangisan
19. Anak Anda menangis di depan umum
20. Anakku, belajarlah dengan baik
Semoga tulisan ini bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar